Jumat, Januari 16, 2009

Minum susu dari ternak menurunkan alergi dan asma masa anak-anak

Minum susu ternak dapat melindungi anak-anak terhadap asma dan demam (hayfever), demikian menurut studi pada hampir 15.000 anak yang dipublikasikan dalam jurnal Clinical and Experimental Allergy edisi Mei 2007. Tapi, konsumsi susu ternak yang tidak direbus menyebabkan risiko kesehatan serius dan penelitian lebih jauh diperlukan untuk mengembangkan produk aman yang masih menghasilkan perlindungan terhadap penyakit yang biasa pada masa anak-anak.

Para peneliti dari Eropa (Austria, Jerman, Swedia dan Swiss) dan Amerika mempelajari 14.893 anak-anak berumur antara 5 sampai 13 tahun. Anak-anak tersebut berasal dari anak peternakan, komunitas daerah pinggiran kota dan desa yang keluarganya hidup sederhana, membatasi penggunaan antibiotika, vaksinasi, obat-obat penurun demam dan sering menjalani diet biodinamik.

Para orang tua diminta melengkapi kuisioner detil mengenai konsumsi susu, mentega, yoghurt, telur, buah-buahan dan sayuran pada anak-anak mereka dan apakah didapat dari peternakan atau dibeli dari toko. Mereka juga menjawab pertanyaan tentang tinggi dan berat anak-anaknya, apakah mereka diberi ASI dan masalah alergi dan asma yang mengenai anak mereka atau keluarga. Tes darah berkaitan dengan alergi dilakukan pada 4.000 anak dari lima negara dan hasil kuesioner divalidasi dengan wawancara telapon acak dengan 493 responden.

Para peneliti menemukan bahwa anak-anak yang minum susu ternak lebih sedikit menderita demam dan asma. Tingkat diagnosa asma lebih rendah juga diamati pada semua produk hasil ternak dan memakan telur ternak juga menghasilkan perlindungan terhadap hayfever. Namun demikian, makanan-makanan ini hanya menghasilkan penambahan proteksi jika anak-anak juga minum susu ternak tanpa pasteurisasi.

Pimpinan penulis Marco Waser, seorang doktor ilmu alam dari the Institute of Social and Preventative Medicine di University of Basel, Swiss mengatakan, “Semua anak-anak yang minum susu ternak tanpa pasteurisasi dan makan produk harian dari peternakan menunjukkan tingkat perlindungan yang sama terhadap asma dan alergi, tidak tergantung apakah hidup di peternakan atau tidak. Ini adalah temuan penting karena mengeluarkan faktor-faktor perlindungan lain dalam kehidupan peternakan saperti paparan pada bahan mikroba dalam kotoran hewan dan rumah ternak. Sebagai contoh, studi sebelumnya menunjukkan bahwa anak-anak peternakan lebih sedikit dipengaruhi oleh polen. Penelitian kami menunjukkan bahwa anak-anak yang menikmati perlindungan terbaik dari asma dan alergi telah minum susu ternak sejak tahun pertama kehidupan mereka.”

Kira-kira setengah dari orang uta yang menceritakan kepada para peneliti bahwa anak-anak mereka secara teratur minum susu ternak, mengatakan bahwa mereka tidak merebus susu sebelum memberikannya pada mereka. Hasil perlindungannya adalah sama, tidak tergantung apakah susu direbus atau tidak. Namun demikian, minum susu mentah tidak direkomendasikan, khususnya pada anak-anak muda.

Dr Waser mangatakan, “hasil studi ini mengindikasikan bahwa semua anak yang minum susu ternak lebih rendah peluangnya terkena asma dan hayfever. Namun demikian, susu mentah mengandung patogen seperti Salmonella atau E. coli yang dapat membahayakan kesehatan secara serius. Kita pelu lebih memahami mengapa susu ternak lebih tinggi tingkat proteksinya pada anak-anak dan menyelidiki upaya membuat produk lebih aman sambil mempertahankan mutu perlindungannya. Menarik temuan tentang tidak ada perbedaan susu ternak yang direbus atau tidak sebelum dikonsumsi. Sepertinya merebus susu terlalu dilebih-lebihkan, dalam hal ini pasteurisasi tidak begitu penting seperti yang sebelumnya dipikirkan, karena komponen selain miroba dapat berperan dalam perlindungan. Walaupun temuan kami demikian, kami tidak merekomendasikan mengkonsumsi susu ternak mentah sebagai ukuran perlindungan terhadat asma dan alergi.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas komentarnya.
Komentar Anda akan ditampilkan setelah dimoderasi oleh pengelola blog.

Silahkan pilih