Minggu, Maret 08, 2009

Mainan Bayi Mengandung Bahan Kimia Toksik

Berita yang dilaporkan 12 Oktober 2005, oleh Environment California Research menjelaskan bahwa terdapat bahan kima toksik seperti phthalate dan polybrominate diphenyl ethers (PBDEs) yang terkandung pada mainan bayi yang dapat digigit, buku dan perlengkapan tidur bayi.

Seorang anak pada tahun pertama kehidupannya merupakan anak yang menggemaskan bagi orang tuanya, mereka berharap anak mereka dapat tumbuh menjadi anak yang sehat dan bahagia, dikatakan Rachel Gibson, pengacara kesehatan lingkungan dan staf Attorney Environnment California. Meskipun demikian para orang tua tidak memiliki banyak informasi tentang perlindungan yang adekuat untuk melindungi anak-anaknya dari bahan kimia toksik tersebut.

The Environment California Research and Policy Center
bergabung melakukan penelitian terhadap 80 produk untuk anak, termasuk mainan yang dapat digigit dan beberapa jenis mainan lainnya. Mereka meneliti kandungan bahan kima phthalate yang terkandung pada mainan tersebut, dan menguji 7 jenis perlengkapan tidur anak seperti matras bayi yang mengandung PBDEs. Hasil uji yang dilakukan adalah:
  • Limapuluh dari delapan puluh produk buku yang dapat dibawa mandi (bath books), mainan anak yang dapat digigit, mainan mandi, dan produk mainan anak lainnya yang mengandung phthalate.
  • Satu produk yang menyebut "phthalate-free" ternyata setelah dites produk tersebut masih mengandung 2 type phthalate, DEHP dan DBP.
  • Tiga dari tujuh perlengkapan tidur bayi pada saat dites mengandung PBDEs pada material busanya.
Phthalate adalah bahan kimia yang digunakan untuk banyak produk plastik untuk meningkatkan kelenturan dan mengikat aroma harum pada produk tersebut. Namun bahan kima ini mempengaruhi kesehatan  antara lain dapat menimbulkan kelahiran bayi prematur, gangguan reproduksi dan mempercepat terjadinya pubertas.

Polybrominate diphenyl ethers (PBDEs) adalah suatu bahan kimia yang digunakan untuk menghambat penyebaran api. Bahan kimia ini dapat mempengaruhi kesehatan, misalnya terjadi gangguan memori, gangguan reproduksi, kanker dan gangguan sistem imun.

Environment California Recearch dan Policy Center menganjurkan kepada orang tua yang memiliki bayi dan perawatnya untuk:
  • menghindari penggunaan mainan plastik yang dimasukkan kemulut
  • menggunakan komponen gelas untuk menyimpan makanan dan minuman bila memungkinkan
  • mencuci produk plastik secara benar, hindari mencuci peralatan plastik menggunakan sabun yang kasar dan juga air panas, kerena bila plastiknya lemas atau meleleh akan mempercepat proses.

Sabtu, Maret 07, 2009

Perut Bengkak dan Sakit Pertanda Kanker Ovarium

Perut sakit dan tampak bengkak dapat menjadi gejala awal dari adanya kanker ovarium. Tetapi seringkali mereka mengartikannya sebagai penyebab lain, yang seharusnya dengan mengetahui gejala awal tindakan terapi menjadi lebih efektif, hasil suatu penelitian. Hasil penelitian ini akan dilaporkan pada Journal Cancer.

Setelah melihat kembali 'medical record' sekitar 20.000 wanita, para peneliti mendapatkan paling cepat 12 bulan sebelum didiagnosis, wanita yang mengalami kanker ovarium  dua kali lebih banyak menderita gejala perut tersebut. Tetapi mereka awalnya diterapi  sebagai problem perut lainnya dibandingkan melakukan tes kanker.

Penelitian ini didasari dari ide banyaknya wanita yang memiliki gejala perut sebelum terdiagnosis kanker ovarium, dan selanjutnya dapat dilakukan tes untuk mendiagnosis kanker lebih awal, kata peneliti Dr. Lloyd H. Smith, kepala di departemen obstetri dan ginekologi, Universitas California.

Memiliki gejala nyeri perut dan bengkak bukan berarti selalu diartikan kanker overium, Smith menambahkan, namun hal ini dapat digunakan untuk dugaan kearah kanker ovarium, mengingat gejala dari kanker ovarium ini sangat jarang. Bila gejala sakit perut dan bengkak tersebut bukan akibat dari penyakit yang lainnya, dokter akan merekomendasikan wanita tersebut untuk melakukan foto pelvik dan tes serum, yang disebut CA 125, yang dapat mengindikasikan kanker ovarium, ia mengatakan.

Kanker ovarium adalah kanker yang pertumbuhannya sangat cepat, progresif dari stadium dini ke stadium lanjut hanya membutuhkan waktu kurang dari satu tahun. Kejadian kanker ovarium ini meningkat sejak tahun 1991, dan menempati urutan ke-4 teratas dari kematian akibat kanker pada sejumlah wanita di US. Sekitar 22.000 kasus akan didiagnosis pada tahun ini, dan 16.210 wanita akan meninggal karena kanker ovarium pada tahun ini, laporan dari American Cancer Society.

Penelitian ini penting untuk menjelaskan bahwa wanita yang mengalami kanker ovarium akan mengalami rasa sakit dan bengkak diperut lebih sering dibandingkan mereka yang tidak menderita penyakit ini, kata Dr. Robert Morgan Jr, dokter pada divisi medical oncology dan therapeutic research pada City Hope Cancer Center, California.

Dr. Samuel Mok yang bekerja di gynecologic oncology di Brimingham mengatakan dibutuhkan pertanda biologik untuk menentukan kanker ovarium. Meningkatkan kewaspadaan oleh seorang dokter umum dan spesialis terhadap masalah gasrtoenterologi terhadap setiap wanita yang datang berobat harus selalu dilakukan, dan ini menjadi poin yang penting, ia menambahkan.

'Screening' terhadap penyakit ini sudah banyak diteliti sebab seringkali sampai stadium lanjut penyakit ini tidak menunjukkan gejala yang berarti, ia menambahkan.

Jumat, Maret 06, 2009

Risiko Kanker Kulit tinggi pada pemilik Rambut Merah

Peneliti US mengatakan, pemilik rambut merah ternyata berisiko lebih tinggi menderita kanker kulit akibat perbedaan proses kimiawi yang bereaksi terhadap sinar ultraviolet. Orang yang memiliki rambut merah memiliki pigmen dengan kandungan kimiawi yang berbeda dengan mereka yang memiliki rambut hitam, tim peneliti dari Duke University, North Carolina mengatakan. Perbedaan ini dapat menjelaskan bagaimana orang dengan rambut merah cenderung lebih mudah terbakar oleh sinar matahari.

Profesor John Simon dari Duke University akan mempresentasikan penemuannya pada pertemuan nasional ke 230 American Chemical Society di Washington DC

Suatu tim dari Funjita Health University di Jepang, menggunakan suatu mikroskop spesial dan laser Ultraviolet untuk melihat kandungan pigmen yang terdapat pada struktur rambut, yang disebut melanosom pada rambut merah dan rambut hitam. Mereka menemukan sesuatu yang disebut potensial oksidasi yang terdapat pada melanosom merah dan hitam.

Bahan kimia ini yang mengaktifkan oksigen dan melepaskan suatu elektron. Diketahui bahwa elektron yang lepas ini akan berhubungan dengan kerusakan sel dan menyebabkan kanker. Mereka menemukan bahwa ternyata melanosom merah lebih aktif dibandingkan dengan melanosom hitam. Ini artinya dengan diterimanya sedikit saja sinar UV dari sinar matahari, sudah berpotensi menghasilkan sel-sel yang berbahaya pada orang dengan rambut merah.

Profesor Simon menjelaskan: Aktivitas oksigen dapat menghasilkan komponen yang disebut radikal yang dapat menyababkan oksidasi dari sel sehingga sel dapat mengalami stres. Stres dari sel tersebut dapat memicu timbulnya kanker atau penyakit lainnya.

Dr. Steven Rotter, dermatolog dan pembicara  dari US Skin Cancer Foundation mengatakan bukan orang yang berambut merah karena pigmennya kurang berperan sebagai proteksi dibandingkan orang berambut hitam, tetapi  pigmennya yang lebih mudah bereaksi menghasilkan zat yang berbahaya  yang berhubungan dengan timbulnya kanker.

Ed Yong, science information officer dari Cancer Research mengatakan orang yang memiliki rambut merah dan berkulit terang dianjurkan  menggunakan pelindung sinar matahari dan memproteksi kulitnya dari paparan sinar matahari pada siang hari, menggunakan kaos dan kacamata pelindung dan rutin menggunakan krim sunscreen minimal ber-SPF 15.

Kamis, Maret 05, 2009

Risiko kesehatan anak terhadap makanan jajanan

Anak yang banyak makan makanan jajanan lebih berisiko menderita hipertensi, kadar kolesterol yang rendah dan faktor risiko lain yang berhubungan dengan penyakit kardiovaskuler. Bila saat ini belum tampak gejalanya, kemungkinannya akan tampak saat mereka usia dewasa, kata Karen Olson, seorang peneliti yang mempresentasikan hasil penelitiannya pada American Heart Association's Scientific Sessions 2005 di Dallas.

Dr. Lawrence Appel, seorang profesor pada Universitas Johns Hopkins Baltimore, menambahkan saat kita makan makanan jajanan, kita kehilangan kontrol nutrisi.Namun makan makanan jajanan hanya sebagai salah satu gambaran saja, Appel mengatakan. Apabila kombinasi makanan yang setiap hari kita makan kurang baik, makanan yang berasal dari dalam ataupun dari luar rumah, secara jelas meningkatkan masalah kesehatan yang besar dimasa yang akan datang, menurutnya.

Orang dewasa dan anak-anak obesitas menjadi problem kesehatan masyarakat di US dan makin bertambah  terutama di negara-negara berkembang.

Bukan berita baru bahwa obesitas berhubungan dengan gangguan kesehatan terbesar di US, kata Olson, seorang executive director pada Cardiovascular Research dan Educatio Foundation di Wausau, Wisc. Jika tidak segera diatasi, para ahli yakin hal ini akan segera mengalahkan tembakau yang merupakan penyebab utama kasus kematian di dunia.

Dilakukan penelitian secara acak terhadap 621 anak berusia 5, 8 dan 11 tahun, yang melibatkan data berat badan, tinggi badan, diet dan kebiasaan olahraga.

Mereka dibagi menjadi dua kelampok. yaitu mereka yang makan makanan jajanan empat kali atau lebih dalam satu minggu dan mereka yang makan makanan jajanan kurang dari empat kali dalam satu minggu.

Sebanyak 20% anak-anak mengatakan mereka jajan 4 kali atau lebih dalam satu minggu. Mereka yang berusia 13 tahun, 37% lebih sering makan makanan jajanan, hal ini diduga karena pada usia tersebut mereka sudah mampu untuk membeli makanan tanpa dibantu, kata Oslan.

Makanan jajanan umumnya mengandung tinggi zat tepung, gula, garam, lemak dan kolesterol, hal ini yang menyebabkan risiko tinggi terjadinya hipertensi, Diabetes mellitus ataupun penyakit lain yang berhubungan dengan penyakit jantung.

Silahkan pilih