Jumat, Oktober 24, 2008

Panjang jari membantu memprediksi potensi akademik

Semoga informasi di bawah bisa berguna buat Ayah/Bunda yang masih punya balita.

Panjang jari anak-anak dapat menunjukkan kemampuan alami dalam matematika dan bahasa. Penelitian terbaru menyebutkan, seorang anak yang memiliki jari manis lebih panjang daripada jari telunjuk cenderung memiliki kemapuan matematika yang lebih tinggi daripada kemapuan verbal dan bahasa. Jika perbandingan sebaliknya, anak umumnya memiliki kemampuan verbal seperti menulis dan membaca yang lebih baik dibandingkan matematika.

Studi yang dipublikasi dalam British Journal of Psychology edisi mei 2007, para ahli membandingkan panjang jari 75 anak-anak dengan skor SAT (Standarised Assestment Test) mereka. Mereka menemukan hubungan yang jelas antara kemampuan dalam angka dan bahasa panjang relatif jari telunjuk dan jari manis.

Para ahli percaya bahwa hubungan ini disebabkan oleh perbedaan kadar hormon testosteron dan estrogen saat dalam kandungan dan berdampak pada perkembangan otak dan panjang jari mereka. Menurut Dr. Mark Brosnan, Kepala Departemen Psikologi di Universitas Bath yang memimpin studi ini, testosteron diyakini mendukung perkembangan bagian otak yang berhubungan dengan kemampuan matematika dan pandang ruang. Estrogen diperkirakan melakukan hal yang sama pada bagian otak yang berhubungan dengan kemampuan verbal. Kita dapat menggunakan pengukuran jari-jari ini sebagai alat ukur paparan relatif kedua hormon ini pada saat dalam kandungan dan kita dapat menggunakannya untuk memprediksi kemampuan dalam bidang angka dan bahasa.

Para peneliti membuat fotokopi telapak tangan anak-anak dan mengukur panjang jari telunjuk dan jari manis pada kedua tangan menggunakan jangka sorong dengan ketelitian 0,01 mm. Mereka kemudian membagi panjang jari telunjuk dengan jari manis untuk menghitung rasionya. Ketika mereka membandingkan rasio ini dengan skor SAT anak-anak, peneliti menemukan hubungan rasio lebih rendah (jari manis lebih panjang yang menunjukkan tingginya paparan testosteron sebelum lahir) dengan nilai ujian matematika yang lebih tinggi. Juga tingginya paparan estrogen dengan kemampuan bahasa dan verbal pada sebagaian besar anak perempuan.

Para ahli mengemukakan bahwa pengukuran panjang jari dapat membantu memprediksi seberapa baik anak-anak dalam kemampuan matematika dan bahasanya. Dr. brosnan mengatakan, “Kami tidak menyarankan pengukuran panjang dapat menggantikan tes SAT. Rasio panjang jari memberitahu kita gambaran mengenai kemapuan pribadi yang berhubungan dengan daya pikir (kognitif)”, ujar Brosnan. Mereka akan mencari tahu bagaimana rasio panjang jari ini berkaitan dengan isu tingkah laku seperti teknofobia, karir dan dileksia. (Nofa)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas komentarnya.
Komentar Anda akan ditampilkan setelah dimoderasi oleh pengelola blog.

Silahkan pilih