Jumat, Juni 03, 2016

Share

Berbahayakan bila Kista Pecah? 


Kista ovarium adalah benjolan berisi cairan yang berkembang pada indung telur (ovarium) wanita. KEHADIRAN KISTA UMUMNYA TIDAK MENIMBULKAN GEJALA, Kista baru menampakkan gejala ketika telah berkembang, bahkan paling berbahaya ketika KISTA pecah, dapat mengakibatkan radang usus/usus buntu bahkan kematian. Berikut ini gejala-gejala yang bisa timbul akibat adanya kista:
- Nyeri Haid.
- Sering buang air kecil.
- Nyeri saat buang air besar.
- Merasa kelelahan dan pusing.
- Perut kembung.
- Perubahan siklus menstruasi.
- Mual, muntah, atau nyeri payudara seperti yang Anda alami selama kehamilan.
- Gangguan pencernaan atau mudah kenyang padahal Anda hanya makan sedikit.
- Nyeri panggul saat melakukan hubungan seksual.
- Nyeri panggul sebelum menstruasi tiba atau sebelum menstruasi berakhir.
- Nyeri panggul yang menyebar sampai ke punggung bawah dan paha.


Beberapa tipe umum kista ovarium 

1. Kista fungsional. 
Kista yang terbentuk dari jaringan yang berubah pada saat fungsi normal haid. Kista normal ini akan mengecil dan menghilang dengan sendirinya dalam kurun 2-3 siklus haid. 

Terdapat 2 macam kista fungsional, yaitu : 
- Kista folikel. Kista folikel timbul akibat dari folikel yang tidak berfungsi selama siklus menstruasi. Folikel adalah suatu rongga cairan yang normal terdapat dalam ovarium. Pada keadaan normal, folikel yang berisi sel telur ini akan terbuka saat siklus menstruasi untuk melepaskan sel telur. Namun pada beberapa kasus, folikel ini tidak terbuka, sehingga folikel tidak pecah atau melepaskan sel telur dan akhirnya menimbulkan bendungan carian yang nantinya akan menjadi kista. Kista folikuler biasanya tidak berbahaya, jarang menimbulkan nyeri dan sering hilang dengan sendirinya antara 2-3 siklus haid. Kista folikel berbentuk kecil sehingga biasanya tidak menimbulkan gejala apa-apa, kecuali jika pecah atau terpelintir, dapat menimbulkan gejala terasa kaku dan sakit hebat di daerah perut bagian bawah seperti serangan appendicitis (radang usus buntu). Kista ini biasanya ditemukan secara tidak sengaja saat dokter melakukan pemeriksaan USG. Tipe folikuler merupakan tipe kista yang paling banyak ditemukan. 
- Kista lutein. Akibat perubahan hormon, folikel dapat berubah menjadi korpus luteum dan mengeluarkan sel telur untuk kemudian dibuahi, lalu korpus luteum berdegenerasi (hancur sendiri dan diserap tubuh). Hal ini normal. Tetapi, kadang kala setelah sel telur dilepaskan, lubang keluarnya tertutup dan jaringan-jaringan mengumpul di dalamnya, menyebabkan korpus luteum membesar dan menjadi kista. Kista ini biasanya hilang dengan sendiri dalam beberapa minggu, tetapi kista ini dapat tumbuh hingga berdiameter 4 inchi (10 cm) dan berpotensi untuk berdarah dengan sendirinya atau mendesak ovarium yang menyebabkan nyeri panggul atau perut. Jika kista ini berisi darah, kista dapat pecah dan menyebabkan perdarahan internal dan nyeri tajam yang tiba-tiba. Beberapa kista lutein sering terjadi saat kehamilan. Kista ini tidak berbahaya, tidak perlu diangkat apabila tidak mengganggu janin, tetapi membutuhkan pengawasan khusus. Kista ini akan mengecil atau hilang dengan sendirinya seiring dengan bertambahnya usia kehamilan. Ada beberapa tipe kista lutein, diantaranya adalah: Kista granulosa lutein. Kista granulosa lutein terjadi dalam korpus luteum ovarium yang fungsional. Kista ini bisa membesar, akibat dari penimbunan darah yang berlebihan saat fase perdarahan dari siklus menstruasi dan bukan akibat dari tumor. Kista ini timbul pada permulaan kehamilan dan diameternya bisa mencapai 5-6 cm yang menyebabkan rasa tidak enak di daerah panggul. Apabila pecah, terjadi pendarahan pada satu sisi rongga perut. Pada wanita yang tidak hamil, kista ini akan membuat menstruasi terlambat yang diikuti dengan perdarahan yang tidak teratur. Kista theca lutein. Kista theca lutein berisi cairan bening dan berwarna seperti jerami. Timbulnya kista theca lutein berkaitan dengan tumor indung telur dan terapi hormon. 

2. Kista dermoid. Kista ovarium yang berisi ragam jenis jaringan misal rambut, kuku, kulit, gigi dan lainnya. Kista ini dapat terjadi sejak masih kecil, bahkan mungkin sudah dibawa dalam kandungan ibunya. Kista ini biasanya kering dan tidak menimbulkan gejala, tetapi dapat menjadi besar dan menimbulkan nyeri. 

3. Kista endometriosis. Kista yang terbentuk dari jaringan endometriosis (jaringan mirip dengan selaput dinding rahim yang tumbuh di luar rahim) menempel di ovarium dan berkembang menjadi kista. Kista ini sering disebut juga sebagai kista coklat endometriosis karena berisi darah yang mengental dan membeku, sehingga bewarna coklat-kemerahan. Kista ini berhubungan dengan penyakit endometriosis yang menimbulkan nyeri haid dan nyeri sanggama. 

4. Kistadenoma. Kista yang berkembang dari sel-sel pada lapisan luar permukaan ovarium, biasanya bersifat jinak. Kistadenoma dapat tumbuh menjadi besar sehingga berpotensi untuk ganas dan mengganggu organ perut lainnya dan menimbulkan nyeri. 

5. Kista polikistik. Di sini, ovarium berisi banyak kista yang terbentuk dari bangunan kista folikel yang menyebabkan ovarium menebal yang disebabkan oleh gangguan hormonal, terutama hormon androgen (hormon yang dipunyai oleh laki-laki dalam jumlah banyak. Pada wanita, normalnya hormon ini dalam jumlah sedikit) yang berlebihan. Kista ini membuat ovarium membesar dan menciptakan lapisan luar tebal yang dapat menghalangi terjadinya ovulasi (pematangan sel telur), sehingga sering menimbulkan masalah infertilitas (ketidakmampuan memiliki anak setelah hubungan seksual dengan teratur walaupun tidak menggunakan alat kontrasepsi dalam jangka waktu paling tidak selama satu tahun). Kista ini menyebabkan menurunnya siklus menstruasi dan terjadi ketidaksuburan. 
6. Jenis kista-kista ovarium yang lainnya. Misalnya : kista inklusi germinal, kista Stein-Leventhal, kistoma ovarii simpleks, dan lain-lain. 





Beberapa hal yang dapat mendorong terbentuknya kista 

1  Pola makan. Jika banyak makan makanan berlemak dan kurang serat, maka lemak yang berlebih akan susah dipecah oleh tubuh, sehingga dapat berlanjut dengan gangguan hormon. Demikian juga dengan pola makan yang tidak teratur, mengkonsumsi zat-zat tambahan sintetik pada makanan secara tidak sengaja. 
2. Faktor psikologis, misal stres, depresi. Pola hormon sangat dipengaruhi oleh stres, sehingga menyebabkan jumlah hormon tidak terkendali / terganggu. Hal ini berdampak pada perkembangan kista yang tergantung pada hormonal, seperti endometriosis dan kista polikistik. 
3.  Faktor genetik
4.  Pemakaian bahan Pembalut BERKLORIN/PEMUTIH. mengacaukan hormonal, Pembalut tidak berkualitas seperti yang dipasaran, terbuat dari bahan DAUR ULANG + PEMUTIH, larut dalam darah menumpuk sehingga menimbulkan masalah HORMONAL yg tidak disadari wanita saat ini. Pemakaian pembalut TIDAK BERKUALITAS dirasa MURAH, namun pemicu kini masalah HORMONAL di Indonesia. Pembalut berklorin/bahan daur ulang dilarang peredaraanya di negara luar, karena jelas menimbulkan masalah KANKER SERVIX, KANKER RAHIM, KISTA, MIOMA dan ENDOMETRIOSIS.

Solusi ALTERNATIF pengobatan KISTA 

1. Pemakaian rutin Pantyliners Anion Angel Secret sehari hari. Anion mengeluarkan Anion 6000 mm3 masuk ke dalam vagina, perbaikan dinding rahim dan masuk ke aliran darah menjaga dan memperbaiki metabolisma tubuh.

2. Mengganti pembalut yg berklorin dengan Anion Angel Secret. Memberikan Oksigen dalam rahim ketika haid, meningkatkan stamina, menghilangkan bau, dan bahan katun bebas pemutih. Gel terbuat dari aloe vera natural dapat larut dalam air, bukan dari bahan kimia yg sangat berbahaya bila larut dalam darah masuk ke dalam tubuh.


3. Pemakaian ALPHASPIN didalam tubuh, mengeluarkan frekuensi Alpha + Anion sehingga perlancar peredaran darah keseluruhan, menghilangkan kista, menghilangkan nyeri, meningkatkan stamina dalam tubuh.



Pemesanan ALPHASPIN dan 

PEMBALUT ANION ANGEL
Anna di BB 76293FA9 dan WA:081916288389 





Add caption



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas komentarnya.
Komentar Anda akan ditampilkan setelah dimoderasi oleh pengelola blog.

Silahkan pilih