Rabu, November 19, 2008

Obesitas pada ibu hamil dapat menyebabkan keguguran

Berat badan yang terus meningkat secara berlebihan hingga menyebabkan  obesitas pada ibu yang sedang hamil dapat membahayakan janin yang sedang dikandungnya. Obesitas dapat meningkatkan terjadinya risiko keguguran atau komplikasi lain yang mengancam kehidupan janin.

Dengan banyaknya kejadian obesitas, sudah seharusnya bagian obstetri dan ginekologi memberikan petunjuk tentang berbagai hal yang dilarang sebelum pasiennya hamil.  Dan memberikan petunjuk khusus ketika seorang ibu sudah memasuki berat badan yang berlebihan (Overweight).

Beberapa langkah yang dapat digunakan: penyuluhan nutrisi sehingga mereka tidak terlalu gemuk selama hamil; melakukan tes gestational diabetes lebih dini; konsultasi dengan ahli anestesia tentang obat anestesia yang tepat, untuk menjaga bila dibutuhkan tindakan sectio caesarea emergency.

Seorang wanita harus selalu meningkatkan kebiasaan makan yang sehat, begitu juga selama hamil, dikatakan Laura Riley dari Massachusett General Hospital, seorang peneliti yang mempublikasikan berita ini pada bulan September 2005.
 
Seorang ibu sudah semestinya menjaga tubuhnya sehingga perkembangan janin dalam kandungannya terjaga baik. "Sekali dalam hidup saya, saya berusaha makan makanan sehat yaitu saat saya hamil, ternyata tidak sulit untuk hidup sehat," kata Kristin Noon-Batmaca dari Amesbury Massachusett, tentang kehamilan anak laki-lakinya yang baru lahir dua minggu yang lalu.

Selama 4 tahun ia mengalami terapi kesuburan dan gagal. Kemudian Noon Batmaca kehilangan 80 pound dan secara tidak sengaja ia hamil.  Di bawah pengawasan Riley, ia kembali dapat mempertahankan kehamilannya dan selanjutnya dianjurkan untuk banyak makan buah dan sayuran.

Belum diketahui apa yang menyebabkan obesitas pada kehamilan dapat menimbulkan komplikasi. Pemerintah Amerika menyebutkan sepertiga dari wanita dewasa di US adalah obese. Lebih dari 110.000 orang setiap tahun melakukan 'gastric bypass' suatu tindakan operasi untuk menguruskan badan. Dengan tindakan ini seorang wanita harus menunda kehamilan sampai 18 bulan setelah tindakan operasi.

Obesitas dapat meningkatkan risiko keguguran, selain itu juga dapat menyebabkan gestational diabetes dan pre-eklampsia, yang dapat mengancam keselamatan hidup ibu dan bayinya. Efek terhadap bayi dapat menyebabkan spina bifida.

Wanita gemuk tampaknya akan mengalami kehilangan darah yang lebih banyak dan mudah terinfeksi Kelebihan berat badan akan menyulitkan dalam menentukan berat badan janin, detak jantung, dan pelaksanaan anestesi epidural saat melahirkan.

Laura Neergaard melaporkan hal ini melalui berita kesehatan di Associated Press, Washington.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas komentarnya.
Komentar Anda akan ditampilkan setelah dimoderasi oleh pengelola blog.

Silahkan pilih